Sistem
reproduksi hewan vertebrata
Makalah
di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah struktur
hewan
Di
susun oleh:
Kelompok
2
1. Tri
bahari (RRA1C415019)
2. Tri
thantri junita (RRA1C415002)
3. Juharni
fitriani (RRA1C415020)
4. Rini
purwati (RRA1C415013)
5. Hapsa
rahmawati (RRA1C415022)
DOSEN
PENGAMPU : Dr Afreni Hamidah, S.Pt.,M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATIMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang
maha esa karena atas perkenan dari beliau lah saya bisa menyelesaikan makalah
ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya. Dengan judul makalah “SISTEM REPRODUKSI
PADA HEWAN”. Walaupun dengan buku penunjang yang terbatas.
Adapun
makalah ini sengaja kami susun atas dasar kelengkapan tugas struktur hewan semester 2.
Agar para mahasiswa juga dapat mengetahui tentang
reproduksi yang terjadi pada hewan. Dan juga dapat mengetahui perbedaan cara
reproduksi, dan tujuan reproduksi serta banyaak hal mengenai itu.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, semua yang telah memberi informasi yang kami tidak bisa
sebut satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bag
i para
mahasiswa dalam membantu proses belajar dalam pendidikan biologi
Sekali lagi
kami ucapkan terimakasih ucapkan TERIMA KASIH.
Mendalo, 20
maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………......1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG……………………………………………………...........…...............3 RUMUSAN
MASALAH...........................................................................................................3
TUJUAN………………............................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM REPRODUKSI
HEWAN....................................................................4
MEKANISME REPRODUKSI
SEKSUAL.............................................................................6
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN…………………………………………………………………………………..........8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang.
Reproduksi merupakan salah satu ciri dari makhluk,
disamping cirri-ciri lain seperti; respirasi, transportasi, pencernaan,
ekskresi, koordinasi, dan iritabilitas. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan
untuk melakukan reproduksi atau proses perkembangbiakan. Secara umum reproduksi
pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual
(secara perkawinan) dan reproduksi aseksual (tanpa perkawianan).
Pada reproduksi seksual mengunakan alat/organ seksual
berupa sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, sedangkan pada reproduksi
aseksual, tidak menggunakan alat/organ seksual, sehingga proses
perkembanganbiakan menggunakan organ tubuh, seperti akar dan batang pada
tumbuhan.
Reproduksi seksual disebut juga perkembangbiakan
secara generative, sedangkan reproduksi aseksual disebut juga perkembangbiakan
secara vegetative. Reproduksi seksual umumnya dilakukan oleh hewan tingkat
tinggi dan sebagian tunbuhan. Sedangkan reproduksi aseksual umum dilakukan
hewan tingkat rendah dan sebagian tumbuhan.
Makalah ini membahas lebih rinci tentang reproduksi
pada makhluk hidup, yang meliputi proses reproduksi pada hewan, dan
alat/organ seksual pada hewan
1.2.
Rumusan
masalah
1.2.1 Apa
itu reproduksi?
1.2.2 Apa
itu ovivar, vivivar, dan ovovivivar?
1.2.3 Apa
perbandingan reproduksi atar hewan vertebrata?
1.2.4 Bagaimana
mekanisme reproduksi hewan vertebrata?
1.3.
Tujuan
1.3.1 Untuk
mengetahui apa itu sistem reproduksi
1.3.2 Untuk
mengetahui apa itu ovivar, vivivar, ovovivivar
1.3.3 Untuk
mengetahui perbandingan reproduksi hewan vertebrata
1.3.4 Untuk
mengetahui reproduksi hewan vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Reproduksi
Pada hewan vertebrata, sistem reproduksi nya
terbagi menjadi 2 yaitu: eksternal merupakan
penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam
suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi
(katak),sedangkan Fertilisasi internal
merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina.
Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat
kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada
hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves
dan
2.2
Ovipar (Bertelur), Vivipar (Beranak), Ovovivipar
(Bertelur dan Beranak)
2.2.1
Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur
dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan
yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami
hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis
reptil.
2.2.2
Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan
mendapatkan makanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap
untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh
hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci
dan kucing.
2.2.3
Ovovivipar (Bertelur dan
Beranak)
Ovovivipar merupakan embrio yang
berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh
induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di
dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan
anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah
kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.
2.3 Reproduksi aves, Amfibi (Amphibia),
Reptil, aves, Mamalia
2.3.1 Reproduksi aves
Ikan
merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki
alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun
mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi
oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan
dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang
rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan
dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan
melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar
melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi
eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi
melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.Telur-telur yang telah
dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini
akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan
yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya,
yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari
sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.
2.3.2 Reproduksi
Amfibi (Amphibia)
Kelompok
amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak
betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh.
Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu
katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak
betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum
yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya,
ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu
corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina
dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus).
Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan
bermuara di kloaka.
Segera
setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul
mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan
disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan
ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi
fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok
telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan
telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang
keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air
dengan alat hisap.
Makanannya
berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal
kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan
serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru,
serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan
dengan anggota gerak depan.
Setelah 3
bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak
depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air,
sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas
dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan
menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat
itulah metamorfosis katak selesai.
2.3.3Reproduksi Reptil
Kelompok
reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular
garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh
induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada
dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian
bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma
di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan
dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang
dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada
sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya
satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil
betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air.
Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan
basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah.
Hewan reptil
seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan
kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
2.3.4 Reproduksi
aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar.
Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap
terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan
kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium,
yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang
disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara
pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi
akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk.
Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh
materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat
menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit
telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup
matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam
sarang.
2.3.5 Reproduksi Mamalia
Semua jenis
mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali
Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia
jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan
(penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis
berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter.
Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat.
Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang
telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk
mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang
selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi
embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi
fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari
uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan
vivipar. Organa reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang
urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang
urogenitalia.
2. Class Amphibia yairu dengan
fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan
kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
3. Class Reptilia yaitu dengan
fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas
deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
4. Class Aves yaitu dengan
fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas
deferens dan kloaka. Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan
kloaka.
5. Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis,
vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk,
uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus
serta tipe uterus yang kompleks. termasuk kedalam kelompok ini adalah
manusia.yang telah kita kupas tuntas di blog ini
3.2 Saran
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari Dosen Pembimbing Struktur Hewan serta
teman-teman sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Daftar pustaka
Helendra. 2013. Struktur Hewan. Padang: universitas
negeri padang.
Irfan. 2012. Struktur
Hewan. http://irfaneverhad.blogspot.com/search/label/
IPA.
Di akses pada 17 maret 2016.
Komentar
Posting Komentar