RESPIRASI
Di
susun oleh:
Nama: TRI THANTRI JUNITA
Nim: RRA1C415002
DOSEN PENGAMPU : Dr.Dra. Upik Yelianti, M.S
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATIMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Dalam pengertian sehari-hari, bernapas
sekedar di artikan sebagai proses pertukaran gas di paru-paru. Tetapi secara
biologis, penegrtian respirasi tidaklah dimikan. Pernepasan lebih menujuk
kepada proses pembongkaran atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel
tubuh untuk memperoleh energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang
apling utama adalah karbonhidrat.
Dari
berbagai cabang ilmu tumbuhan yang telah berdiri sendiri salah satunya adalah
fisiologi tumbuhan. Fisiologi tumbuhan yang mempelajari peri kehidupan tumbuhan
sudah demikian pesat berkembangannya juga di dukung oleh beberapa ilmu seperti
anatomi tummbuhan, morfologi tumbuhan, dan sistematika tumbuhan. Fisiologi
tumbuhan itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari atau mencari
keterangan-keterangan mengenai kehidupan tumbuhan. Untuk mempertahankan
kehidupannya, tumbuhan perlu mem[unyai suatu penyediaan energi yang
berkesinabungan. Enrgi-energi terebut di peroleh dari mengambil energi kimia
yang terbentuk dalam molekul organik yang disintesis oleh fotosintesis. Suatu
proses pelepasan energi yang menyediaka energi bagi keperlua sel itu disebut
dengan respirasi. Respirasi sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh
oksigen dari udara membentuk karbon dioksida dan air.
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk
pernafasannya, umumnya di serap melalui daun (stomata). Pada keadaan aerob,
tumbuhan melakukan respirasi aerob. Bila dalam keadaan anaerob atau kurang
oksigen, jaringan melakukan respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang
targenang air. Pada respirasi aerob, terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula
(gluosa) secara sempurna, sehingga menghasilkan enerhi jauh lebih besar (36ATP)
dari pada respirasi anaerob hanya menghasilkan (2 ATP).demikian respirasi yang
terjadi di jazad renik (mikrooganisme). Sebagian mikrooganisme melakukan
respirasi anerobik (tapa zat asam) atau cara keduannya ( anaerobik fakultatif).
Tumbuhan trutama tumbuhan tingkat tinggi. Untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetep bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yaitu proses sintesis karbonhidrat yang yang terjadi di
bagian daun suatu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunkan cahaya
matahari merupakan energi untuk membentu proses tersebut , tanpa adanya sinarar
matahari, tumbuhan tidak akan bisa melakukan proses fotosintesis, hal ini di
sebabkan klorofil yang ada di daun tidak bisa berfungsi jika tidak ada sinar
matahari tersebut.
Karbonhidrat merupakan senyawa karbon yang
terdapat di alam sebagai molekul yang komplek dan besar. Karbonhidrat sangat
beranekaragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah karbonhidrat yang sangat sederhana. Monosakarida dapat di
ikat secara bersama-sama membentuk dinamer, trimer dan lain-lain. Dinamer
merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer dari tiga monosakarida.
Fotosintesis merupakan proses sintesis
senyawa organik (glukosa dari zat anorgnik (C6H12O6
dan H2O) dengan bantuan energi cahata matahari. Dalam proses ini
energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NHDPH + H yang
selanjutnya akan di gunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari
makalah ini adalah :
1.2.1.
apa itu
respirasi ?
1.2.2.
bagaimana macam-macam respirasi
pada manusia ?
1.2.3.
bagai mana
proses repirasi pada manusi?
1.3 TUJUAN
Tujuan mempelajari system respirasi / pernapasan pada manusia :
1.3.1. mangetahui
apa itu respirasi,
1.3.3. mengetahui macam-macam respirasi,
1.3.4. mengetahui bagaimana proses repirasi pada
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Respirasi
dalam biologi
adalah proses mobilisasi energi
yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi
tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi
hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat
disamakan dengan pernapasan. Ada
pun macam-macam respirasi adalah:
1. respirasi
aerob ( glikolisis, siklus krep, transpor eloktron).
2. respirasi
anabolisme (fermentasi) (campbell, dkk. 2002: 160-161).
1.
AEROB
Respirasi aerob merupakan respirasi tanpa
menggunakan 02 dalam proses nya, respirasi ini bayak menghasilkan
ATP yaitu 36 ATP. Respirasi aerob terdiri dari:
A. glikolisis
Gelikolisis bererti menguraikan gula,
dan itulah yang tepatnya terjadi selama jalur ini. Glukosa ,gula berkarbon enam,
di uraikan menjadi dua gula berkarbon 3.gula yang lebih kecil alau di
oksidasikan, dan atom sisanya di susun ulang untuk membentuk dua molekul
piruvat. (piruvat merupakan bentuk trionitasi asam berkarbon 3, yaitu asam
piruvat).
Jalur katabolok glikolisis terdiri atas
10 langakah, yang masing-masing di katalisasi oleh enzim spesifik. Kita membagi
kesepuluh langkah ini menjadi dua fase. Fase pertama yaitu fase investasi
energi mencakupi lima langkah pertama, dan fase pembayaran energi mencakupi
lima langkah berikutnya,
a. Fase
interferensi energi.
1. Glukosa
memasuki sel dandifosforilasi oleh enzim heksokinase, yang mentranfer gugus
fosfat dari ATP ke gula. Muatan listrik gugus fosfat menjebak gula tadi dalam
sel karena ketidak permiable membran plasma terhadap ion fosforilasi glukosa
juga membuat molekul secara kimiawi lebih relatif.
2. Glukosa
6-fosfat disusun ulang untuk mengubah menjadi isomernya, fruktosa 6-fosfat.
3. Dalam
langkah ini, molekul ATP lain masuh diinvestasikan dalam gliolisis. Enzim
mentranfer gugus fasfat dari ATP ke gula. Sampai sejauh ini, neraca ATP
menunjukan hasil 2 ATP. Dengan gugus fasfat pada ujung-ujung yang berlawanan.
Gula ini sekarang siap diuraikan menjadi setengahnya.
4. Dari
reaksi inilah muncul nama glikolisis. Enzim menguraikan molekul gula menjadi
dua gula berkarbon-tiga yang berbeda: gliseraldehida fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Enzim
lain mengatalisi perubahan bolak balik antar kedua gula berkarbon-tiga
tersebut, dan jika diberikan dalam tabung reaksi, akan mencapai kesetimbangan.
Akan tetapi, ini tidak akan terjadi dalam sel karna berikutnya dalam glikolisis
menggunakan hanya gliseraldehidha fosfastnya sebagian subsratnya dan tidak
menerima dhidroksiaseton fosfatnya. Halm ini akan mendorong kesetimbangan di
antara kedua gula berkarbon-tiga tersebut ke arah gliserdhidah fosfat, di mana
senyawa ini dimkeluarkan secepat laju
terbentuknya.
b. Fase
pembayaran energi
6. Suatu
enzim mengkatalisis dua reaksi berurutan ketika enzim itu mengikatat
gliseraldhida fosfat dalam tempat akhirnya. Pertama, gula dioksida oleh
transper elektron dan H+ ke NHDH+ yang membentuk NADH.
7. Akhirnya,
glikolisis menghasilkan dalam langkah sebelumnya di stransper ditransfer ke ADP
dalam suatu reaksi eksergonik. Untuk setiap molekul glukosa yang memulai
glikolisis, langkah 7 menghasilkan dua molekul ATP, karena setiap produk
setelah langkah penguraian gula (langkah 4) digandakan.
8. Selanjutnya,
suatu enzim merelokasikan gugus fosfat yang tersisa. Hal ini mempersiapkan
sebstrat untuk reaksi berikutnya.
9. Suatu
enzim membentuk ikatan ganda dalam subsrat denagn cara mengeksttaksi suatu
molekul aie untuk membentuk fosdoenolpiruvat, atau PEP. Ini menyebabkan
elektron sustrat di susun-ulang sedemikian rupa sehingga ikatan fosfat yang
tersisa menjadi sangat tidak stabil, yaitu mempersiapkan subsrat untuk reaksi
berikutnya.
10. Reaksi
trakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan menstrafer gugus fosfat
dari PEP ke ADP. Karena langkah ini terjadi dua kali untuk setiap molekul
glukosa, neraca ATP sekarang menunjukan selisih perolehan dua ATP. Langkah 7
dan 10 masing-masing menghasilkan dua ATP sehingga keseluruhan membayar empat,
tetapi hutang dua ATP telah di lakukan pada langkah 1 dan 3.
B. sklus
kreb.
Glikolisis melepaskan energi kurang
dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam glujosa, sebagian besar
energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul perufat. Jika ada oksigen
molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria, di mana enzim0enzim siklus krubs
meyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya.
Aetelah memasuki mitondria, pirufat
mula-mula di ubah menjadi suatu senyawa yang di sebut asetil CoA langkah ini
merupakan junction (persambungan) anatara glikolisis dan siklus krebs, yang di
selesikan oleh kompleks multienzim yang menghasilkan tiga reaksi:
1. Gugus
karbokil piruvat, yang memiliki sedikit energi kimiawi, di keluarkan dan di
lepas sebagai memiliki sedikit energi kimiawi, di keluarkan dan di leas sebagai
molekul CO2. ( ini merupakan langkah pertama respirasi di mana CO2
di lepas).
2. Fragmen
berkarbon-dua yang tersisa di oksidasi untuk membuat senyawa yang di namai
asetat (bentuk asam asetat terionasi). Suatu enzim mentranfer elektron yang di
ekstraksi ke NAD+, dan menyimpan energi dalam bentuk NADH.
3. Akhirnya,
koenzim A, senyawa mengandung sulfur turunan dari vitamin B, diikatkan pada
asetat tadi oleh ikatan tak stabil yang membuat gugus asetil CoA, sekarang
setiap memberikan setatanya ke dalam siklus krebs untuk oksidasi lebih lanjut.
Siklus
kerebs ini terjadi di mitokdria.
C. transfor
elektron.
Bagaimana membran mitokondria
menghasilkan dan mempertahankan suatu gradien h+? Hal ini merupakan fungsi
rantai transpor eloktron, rantai ini merupakan pengubhan energi yang
menggunakan aliran elektron eksesrgonik untuk menompang h+ melintasi membran
tersebut, dari matriks ke ruang antermembran. H+ yang bocor ini kembali
melintasi, membran yang bedifisi menuruni gradiennya. Tetapi ATP sintase
merupakan satu-satuannya titik pada membran yang permiable terhadap h+. Inon
ini lewat melalui suatu saluran dalam ATP sintase, dan kompleks protein
berfungsi sebagai pabrik yang memanen aliran eksergonik h+ mengkopel reaksi reduksi
rantai transpor elektron ke sintesis ATP. Mekanisme pengopelan untuk
fosfolisasi oksidatif ini di sebut kemiosmosis.
Anggota tertentu rantai transpor elektron
menerima dan melepas transpor proton H+ bersama dengan elektron,sementara
pembawa yang lain hanya mentranspor elektron. Oleh sebab itu, pada
langkah-langkah tertentu di sepanjang rantai tersebut, rantai transpor elektron
menyebabkan H+ di serap dan di lepaskan kembali ke dalam larutan di
sekelilingnya. Pembawa elektron secara sepasial tersusun dalam mitokondria
sedemikian rupa sehingga H+ di terima dari matriks mitondria dan
diendapkandalam ruangan antar membran.
Gradien H+ yang terjadi di sebut sebagai
gaya gerak proton, yang menekankan kemampuan gradien tersebut tesebut untuk
melakukan kerja. Gaya ini menggerakkan H+ kembali melintas membran melalui
saluran H+ spesifik yang di sediakan oleh kompleks ATP sintase para saintis
juga sedang mempelajari bagaimana aliran melalui ATP sintase menggerakan
pembentuk ATP (campbell, dkk. 2002: 164-173).
B.
ANAEROB
Anerob adalah repirasi yang terjadi
tanpa menggunakan O2, dan menghasilkan sedikit ATP yaitu 2 ATP saja.
Contoh pada respirasi ini adalah fermentasi
Fermentasi adalah suatu perluasan
glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan fosforilasi
tingkat-substrat sepanjang terhadap pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima
elektron selama langkah-langkah oksidasi dalam glikolisis.
Pada permentasi alkohol, pirufat di
ubah menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama melepas CO2
dari pirufat yang di ubah menjadi senyawa asetal dhidha berkarbon dua. Dalam
langkah ke dua, asetil dehidha di reduks oleh NADH menjadi etanol. Ini
meregenasikan pasokan NAD+ yang di butuhkan untuk glikolisis fermentasi alkohol
oleh ragi, suatu jamur (fungus), digunakan dalam pembuatan bir dan anggur.
Banyak bakteri juga melakukan fermentasi alkohol dalam kondisi anaerobik.
Selama fermentasi asam laktat,
piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk
limbahan, tanpa melepas CO2. (laktat merupakan bentuk terionisasi
dari asam laktat.) fermentasi asam laktat oleh fungsi dan bakteri tertentu di
gunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan metanol
(metil alkohol) merupakan beberapa produk sampingan fermentasi mikroba jenis
lainnyayang penting secara komersial (campbell, dkk. 2002: 160-175).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1.3.1
Respirasi adalah Respirasi dalam biologi
adalah proses mobilisasi energi
yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi
tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi
hidup.
1.3.2
Respirasi memiliki 2 macam yaitu
respirasi aerob dan anaerob, di mana respirasi aerob terdiri dari glikolisis,
siklus krep, dan transpor elektron.
1.3.3
Peroses respirasi pada manusia, ada 3
tahapan pada respirasi aerob, proses glikolisis yaitu membongkar C6
menjadi C3 menjadi asam piruvat. Tahapan siklus krebs yaitu merubah
c4 menjadi C2 menjadi asam
sitrat, dan transpor elektron yaitu mentranspor elektron. Pada respirasi aerob
tanpa menggunakan O2 yaitu fermentasi pada alkohol.
3.2. SARAN
Jagalah kesehatan organ pernafasan
terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi
gangguan pada sistem pernapasan kita. Hindari polusi udara dan gas-gas beracun,
dan terutama hindari sikap merokok. Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap
bersih, karna paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga
menimbulkan kerusakan jaringannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
dkk. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta
:Erlangga
Komentar
Posting Komentar