Kerusakan
ekosistem akibat beralihnya padang rumput menjadi perkebunan sawit
Studi
kasus muaro jambi, kecamatan jambi luar kota
Oleh
Tri Thantri Junita
ABSTRAK
Lokasi studi kasus yang
saya mati, bayaknya warga setempat bermata pencarian sebagai petani sawit, itu
sebabnya padang rumput di sekitar berubah menjadi lahan sawit, hutan yang ada
seringkali di ubah menjadi lahan sawit, hal ini mengakibatkan hilang nya
keragaman hayati di sekitar padang rumput dan hutan sekitarnya, di tambah lagi
makin bayaknya penduduk yang tersebar di sekitarnya.
Hasil penelitian yang
saya dapat tanah di sekitar perkebunan sawit kering, mengakibatkan bayak
tumbuhan tak mau hidup lagi di sekitar nya, hewan seperti cacing, belalang
sukar di temukan di daerah tersebut.
Pendahuluan
Ekosistem
merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas merupakan
kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi hubungan
antara satu dengan yang lainnya. Di dalam suatu ekosistem bukan hanyamencakup
serangkai spesies tumbuhan dan hewan saja namun juga mencakup bentuk materi
yang melakukan siklus dalam sistem energi dan materimateri dan energi berasal
daro lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik. Konsep dari suatu
ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komunitas dan lingkungannya.
Pemanfaatan
sumberdaya alam dapat menciptakan kesejahteraan apabila adanya pemeliharaan
hubungan yang baik anatara sistem dan wilayah tersebut. Untuk menjamin
kelestarian sumberdaya hayati perlu memperhatikan hubungan-hubungan ekologis
yang berlangsung di antara komponen-komponen sumberdaya alam yang menyusun
suatu sistem.
Fungsi
produksi sumberdaya menjadi suatu pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Secara
sederhana dapat di katakan bahwa jika suatu sumberdaya di lipat gandakan.
Sumberdaya di maksud adalah yang bersifat
heterogen dan kompleks dan sudah dalam bentuk sumberdaya siap pakai
bukan sumberdaya alam yang masih tersimpan di alam.
Dampak
untuk memenuhi kebutuhan bayaknya masyarakat sekitar yang tak tau cara tepat
meggunakan alam dengan baik, lahan yang seharusnya menjadi keragaman hayati,
menjadi rusak karna pembagunan rumah yang tak rata, serta perkebunan seperti
sawit dan lain sebagainya.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana ekosistem di perkebunan sawit?
2.
Hewan serta tumbuhan apa saja yang masih
mau tumbuh di daerah perkebunan sawit?
Tujuan
1.
Mengetahui ekosistem yang masih tedapat
di perkebunan sawit
2.
Kerugian yang di tumbulkan akibat
pemerataan perkebunan sawit
Hipotesis
1.
Di perkebunan sawit bayaknya keragaman
hayatii yang menghilang, di akibatkan tanah nya yang kering, karna sawit bayak
menyerap air dan unsur hara dalam tanah.
2.
Rumputan jenis ilalang dan belalang
serta kumbang yang masih bertahan di perkebunan sawit
Metode penelitian
Penelitian ini bersifat
kelompok, kami membutuhkan alat dan bahan di antaranya:
1.
Kayu ukuran 60 cm 4 buah sebagai patok
2.
Tali rapia, di gunakan untuk batas patok
3.
Kamera untuk domumentasi
Prosedur kerja
1.
Menancapkan 4 buah patok berbentik
persegi, 5 meter x 5 meter
2.
Ikan ujung-ujung patok sehingga
membentuk persegi
3.
Kami melakukan pengamatan, dan
mendokumentasi apa yang kami peroleh.
Penyelidikan
Dalam
penyelidikan kami, kami bayak menemukan rumput-rumput jenis ilalang (gramineae) dan kumbang, dan lumut,
tanah di sekitar perkebunan sawit keras dan kering, namun keanehan bayaknya
lumut di sekitar pekebunan sawit itu muncul, kita tau bahwa lumut bayk tumbuh
dan berkembang di daerah yang lembab dan suhu yang dingin, namun berbeda dengan
lumut yang kami jumpai di daerah perkebunan sawit tersebut, dia mampu hidup di
tanah yang keras dann kering, setelah kami kaji lebih lanjut, kami menggali
tanah yang kami peroleh adalah, keadaan dalam tanah tersebut becek dan lembab,
itu kenapa lumut-lumut tersebut masih bisa bertahan dan mau hidup di sana,
karna hanya pemukaan nya saja yang kering, bagian dalamnya leMbab dan becek.
Meski
keadaa tanah bagian dalam nya lembab kami tidak menemukan cacing di sana, kita
tau cacing suka hidup di tanh yang becek, dan biasanya tanah yang bayak
mengandung cacing subur, namun cacing tidak kami temukan di sana, setelah kami
kaji cacing denggan hidup di sekitar perkebunan sawit karena sawit temasuk
tumbuhan yang bayak menyerap air dan unsur hara dalam tanah dan sawit juga
rakus akan pupuk organik, yang kan membunuh organisme dalam tanah seperti
cacing, oleh karena itu cacing merasa di rugikan dengan itu, dan tidak di
temukan di sekitar sawit
Salah
satu dampak perluasan perkebunan sawit di daerah sekitar demi perekonomian, dan
pemerintah yang menjadikan sawit sebagai hasil terbesar di indonesia, hal
tersebut dapat merugikan keragaman hayati yang ada saat sekarang.
Rumput sekitaran kelapa sawit lumut yang di dapat di tanah daerah sawit
Kumbang di sekitaran
kepala sawit kawasan perkebunana
sawit
Analisis data
Meluasnya
perkebunan sawit demi mencapainya keuntungan bayak menimbulkan dampak, ekspansi
perkebunan kepala sawit yang merambah
hutan dan padang rumput meningkat secara ekologis sistem monokultural pada
perkebunan kelapa sawit telah merubah ekosistem hutan, hilang nya
keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan dan padang rumput selain itu
hilaangnya sejumlah sumber air, sehingga memicu kekeringan peningkatnya suhu
dan gas rumah kaca, perkebunana sawit juga menimbulkan area resapan air
berkurang sehingga pada musim hujan akan menyebabkan bajir.
Perubahan
ekosistem hutan juga berdampak pada kehancuran habitat flora dan fauna.
Perubahan ini mengakibatkan konflik antara satwa, maupu konflik dengan manusia.
Pembukaan
lahan sawit dengan perusahaan besar, yang membawa alat-alat berat mengakibatkan
pemadatan tanah . dengan sistem monokultural juga mengakibatkan tanah laisan
atas (top soli) yang subur akan hilang akibat terjadinya erosi dalam kultural
bududaya, kelapa sawit rakus air dan unsur harakelapa sawit setiap harinya
membutuhkan 20-30 liter perhari, dan sawit juga rakus akan pupuk oranik,
sehingga membuat organisme tanah mati
Kesimpulan
1. Tumbuhan dan hewan yang masih hidup di
daerah perkebunan sawit adalah, rumput-rumputan ilalang, serta kumbang.
2.
Dampak pemerataan perkebunan sawit,
mengakibatkan hilangnya keragaman hayati, dan spesies yang adal menjadi langka.
Komentar
Posting Komentar